Kartu Merah Terparah dalam Sejarah Sepak Bola

Kartu Merah Terparah dalam Sejarah Sepak Bola. Kartu merah adalah hukuman yang diberikan oleh wasit kepada pemain yang melakukan pelanggaran serius di lapangan, yang bisa mencakup kekerasan, perilaku tidak sportif, atau pelanggaran berat terhadap peraturan permainan. Ketika seorang pemain menerima kartu merah, ia langsung dikeluarkan dari lapangan dan timnya harus bermain dengan kekurangan pemain. Namun, ada beberapa insiden kartu merah dalam sejarah sepak bola yang menjadi sangat terkenal karena kekerasan atau kontroversi yang melatarbelakangi kejadian tersebut.

Kartu Merah kepada Zidane di Final Piala Dunia 2006

Salah satu kartu merah yang paling terkenal dan kontroversial dalam sejarah sepak bola terjadi pada final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Prancis. Zinedine Zidane, kapten tim nasional Prancis, menerima kartu merah di menit-menit terakhir pertandingan setelah melancarkan sundulan keras ke dada Marco Materazzi, pemain Italia. Insiden ini terjadi setelah Materazzi mengeluarkan kata-kata provokatif kepada Zidane, yang memicu reaksi emosi sang pemain legendaris.

Zidane yang sudah berusia 34 tahun pada saat itu, dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, dan insiden ini menjadi akhir dari karier internasionalnya. Tindakannya meninggalkan timnya dalam posisi sulit karena saat itu pertandingan sedang memasuki perpanjangan waktu dan Prancis harus bermain dengan 10 pemain. Kartu merah tersebut menambah dramatisasi final yang berakhir dengan kemenangan Italia melalui adu penalti. Tindakan Zidane tersebut tetap dikenang sebagai salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia.

Roy Keane: Tindak Kekerasan di Derby Manchester

Roy Keane, mantan kapten Manchester United, dikenal karena sifatnya yang keras dan temperamental di lapangan. Salah satu insiden paling terkenal yang melibatkan Keane terjadi pada tahun 2001, saat pertandingan derby Manchester melawan Manchester City. Dalam laga tersebut, Keane menerima kartu merah setelah melakukan tekel keras terhadap Alf-Inge Håland. Teguran keras tersebut menyebabkan Håland terjatuh dan cedera parah. Keane bahkan mengaku dalam autobiografinya bahwa ia sengaja melakukan tekel tersebut sebagai pembalasan atas insiden sebelumnya, di mana Håland membuatnya cedera beberapa tahun sebelumnya.

Akibat tekel keras tersebut, Keane dilarang bermain untuk beberapa pertandingan, dan insiden itu semakin memperkuat reputasinya sebagai pemain yang tak ragu untuk menggunakan kekuatan fisiknya dalam pertandingan. Meskipun kontroversial, tindakan Keane dalam derby tersebut tetap dikenang sebagai salah satu kartu merah paling memikat dan penuh emosi dalam sejarah sepak bola Inggris.

Ben Thatcher: Tindak Kekerasan di Liga Premier Inggris

Ben Thatcher, mantan bek Manchester City, terlibat dalam salah satu kartu merah yang paling kejam dalam sejarah Liga Premier Inggris pada tahun 2006. Dalam pertandingan antara Manchester City dan Portsmouth, Thatcher melakukan tekel brutal terhadap pemain Portsmouth, Pedro Mendes. Thatcher menghentikan Mendes dengan sebuah pukulan keras ke wajahnya setelah Mendes kehilangan bola, dan insiden tersebut menyebabkan Mendes terjatuh tak sadarkan diri.

Wasit yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan kartu merah kepada Thatcher, yang pada saat itu bermain untuk Manchester City. Pukulan tersebut sangat keras dan memicu kritik dari banyak pihak, karena dianggap sebagai contoh dari perilaku kekerasan yang tidak dapat diterima dalam sepak bola. Akibat tindakan ini, Thatcher dihukum larangan bermain selama delapan pertandingan, dan insiden ini tetap diingat sebagai salah satu pelanggaran paling brutal yang terjadi di sepak bola Inggris.

Kesimpulan: Kartu Merah Terparah dalam Sejarah Sepak Bola

Insiden kartu merah dalam sepak bola, terutama yang melibatkan kekerasan dan kontroversi, selalu menjadi bahan pembicaraan di kalangan penggemar. Momen-momen seperti yang dialami Zinedine Zidane, Roy Keane, Ben Thatcher, dan Nigel de Jong menunjukkan bagaimana emosi dan ketegangan dalam pertandingan bisa menyebabkan tindakan-tindakan yang tidak terkendali. Kartu merah bukan hanya sekadar pelanggaran terhadap peraturan permainan, tetapi juga menjadi penanda momen-momen bersejarah dalam sepak bola yang tak akan terlupakan.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *