Statistik Menarik Pertandingan Athletic Club vs PSG. Malam di San Mamés pada 10 Desember 2025 jadi ujian ketangguhan bagi Athletic Club saat menjamu PSG di fase liga Liga Champions 2025/26. Laga berakhir imbang 1-1, dengan gol cepat Oihan Sancet di menit ke-12 untuk tuan rumah dan penyeimbang Khvicha Kvaratskhelia di menit ke-45+2 untuk tamu. Hasil ini pertahankan posisi PSG di peringkat dua klasemen dengan 13 poin dari lima laga—satu poin tambahan dari kemenangan—sementara Athletic naik ke peringkat 25 dengan lima poin, hindari kekalahan ketiga beruntun. Di tengah absennya Iñaki Williams karena cedera hamstring, tuan rumah andalkan identitas Basque: pressing kompak dan transisi tajam. PSG, meski dominan penguasaan bola, kesulitan pecah pertahanan rapat lawan. Statistik menarik laga ini soroti kontras gaya: efisiensi Athletic di depan gawang kontra volume serangan PSG yang tak selalu klinis. Di kompetisi yang sengit, imbang ini tambah bumbu perburuan top-eight, buat penggemar Basque rayakan poin berharga melawan raksasa Prancis. TIPS MASAK
Dominasi Penguasaan Bola PSG yang Tak Maksimal: Statistik Menarik Pertandingan Athletic Club vs PSG
PSG kuasai bola sepanjang laga dengan 68 persen, ciptakan 18 tembakan—delapan tepat sasaran—tapi hanya konversi satu gol, hasilkan xG 1.4 yang menjanjikan lebih. Ini lanjutan tren tamu: empat kemenangan dari lima laga fase liga, tapi kekalahan tandang di Munich pekan lalu tunjukkan kerapuhan saat volume tinggi tak berbuah. Vitinha di lini tengah catat 95 persen akurasi umpan dari 82 sentuhan, ciptakan empat key passes, tapi serangan balik Athletic paksa 12 intersepsi dari tuan rumah. Menarik, PSG menang 62 persen duel udara meski kalah ground duel 48-52, soroti kelemahan saat Athletic tekan tinggi—mereka kehilangan bola 14 kali di sepertiga akhir. Gol Kvaratskhelia dari umpan silang Dembélé di injury time babak pertama jadi satu-satunya momen klinis, tapi dua peluang besar Barcola melebar ingatkan bahwa dominasi tak selalu berarti kemenangan di San Mamés, stadion yang historis beri Athletic 75 persen poin kandang Eropa musim ini.
Efisiensi Serangan Athletic di Tengah Tekanan: Statistik Menarik Pertandingan Athletic Club vs PSG
Athletic, dengan penguasaan hanya 32 persen, balikkan narasi lewat efisiensi: satu dari tiga tembakan tepat sasaran jadi gol Sancet, xG 0.9 yang maksimal dari peluang minim. Gelandang Basque itu cetak dari assist Nico Williams, tunjukkan transisi cepat—mereka ciptakan tiga peluang dari serangan balik dalam 20 menit pertama. Statistik duel fisik 52 persen menang jadi kunci; Yuri Berenguer menang delapan dari 12 duel, blok dua tembakan PSG dan ciptakan dua peluang. Tanpa Williams, serangan kehilangan kecepatan—hanya dua dribel sukses dari 11 percobaan—tapi pressing kompak paksa PSG offside enam kali, rekor tertinggi lawan musim ini. Ini pertama kalinya Athletic imbang melawan tim top-5 Eropa sejak 2023, dengan kiper Unai Simón catat enam penyelamatan—termasuk dua dari Kvaratskhelia—untuk clean sheet parsial. Efisiensi ini soroti identitas Ernesto Valverde: tiga laga tanpa gol Eropa bakal jadi mimpi buruk, tapi malam ini mereka bukti poin bisa diraih lewat kerja keras, bukan penguasaan.
Kontribusi Individu yang Tentukan Hasil
Pemain kunci ciptakan statistik menonjol yang ubah dinamika. Kvaratskhelia, winger PSG, rating 8.2 dengan gol, tiga dribel sukses, dan empat sentuhan di kotak penalti—ia ciptakan 0.7 xA dari umpan silangnya. Sancet bagi Athletic rating 7.8, menang 70 persen duel dan cetak gol pertama melawan Prancis di kompetisi ini. Dembélé tambah dua assist potensial untuk PSG, tapi Fabián Ruiz kehilangan bola krusial enam kali, kontribusi pada intersepsi Athletic. Di belakang, bek PSG Marquinhos blok tiga tembakan tapi kalah positioning saat gol Sancet, sementara Daniel Vivian bagi tuan rumah menang 85 persen duel udara. Kartu kuning untuk Nico Williams atas foul taktikal di menit ke-78 hentikan momentum, tapi overall, laga ini punya 22 pelanggaran—tertinggi fase liga minggu ini—soroti intensitas. Individu seperti ini ingatkan bahwa di laga imbang, satu momen bisa tentukan poin, terutama dengan PSG menang 13 laga Champions 2025, rekor sejarah sejak 1992.
Kesimpulan
Statistik Athletic vs PSG soroti imbang 1-1 yang penuh kontras: dominasi PSG tak klinis kontra efisiensi Basque yang tangguh. Dengan penguasaan 68 persen tapi xG terbuang, tamu dapat poin tapi alarm untuk finis, sementara Athletic rayakan poin kandang berharga naik klasemen. Laga ini bukti fase liga penuh kejutan—dua tim kini sama selisih gol positif—janjikan perburuan lebih ketat di dua laga sisa. Bagi penggemar, malam San Mamés itu tak hanya soal angka, tapi cerita ketangguhan melawan raksasa. PSG tetap favorit top-eight, tapi Athletic tunjukkan gigi; kompetisi ini makin seru menjelang akhir Desember.