AC Milan Kini Mengincar Striker Starsbourg

AC Milan Kini Mengincar Striker Starsbourg. Pada 12 November 2025, AC Milan mulai gerak cepat di pasar transfer musim dingin dengan mengincar Joaquin Panichelli, striker muda Strasbourg yang lagi on fire di Ligue 1. Pemain Argentina berusia 23 tahun ini cetak sembilan gol dari 11 laga musim ini, bikin Rossoneri lirik dia sebagai solusi jangka panjang untuk lini depan yang lagi lesu. Di bawah Massimiliano Allegri yang baru kembali, Milan duduk di posisi ketiga Serie A dengan 22 poin dari 12 pertandingan, tapi kekurangan ketajaman depan terasa—hanya 18 gol dicetak, tertinggal enam dari Inter di puncak. Agen Panichelli sudah konfirmasi ketertarikan Milan bukan hal baru, meski kontraknya di Strasbourg sampai 2030. Apakah ini langkah tepat untuk bangkit, atau tantangan besar di jendela Januari yang ketat? Kita bedah lebih dalam. BERITA BOLA

Profil Joaquin Panichelli: Bakat Muda yang Siap Meledak: AC Milan Kini Mengincar Striker Starsbourg

Joaquin Panichelli bukan nama asing di radar Milan sejak musim panas lalu. Lahir di Buenos Aires tahun 2002, dia pindah ke Eropa lewat akademi River Plate sebelum gabung Strasbourg pada 2023 dengan biaya 2 juta euro. Tinggi 190 cm, Panichelli gabungkan fisik kuat ala striker Amerika Selatan dengan insting gol tajam—sembilan golnya musim ini lahir dari berbagai cara: empat penalti, tiga sundulan, dan dua tembakan jarak jauh. Di laga terakhir lawan Monaco, dia cetak brace dalam comeback 3-2, tunjukkan kemampuan main bola udara dan pressing tinggi.

Performa ini bukan kebetulan. Di musim debutnya, dia sumbang enam gol dari 25 laga, tapi musim ini meledak berkat adaptasi taktik pelatih Strasbourg yang beri dia kebebasan bergerak di kotak penalti. Statistiknya impresif: konversi peluang 22 persen, tertinggi di Ligue 1, plus rata-rata 2,1 dribble sukses per laga. Agennya, Martin Guastadisegno, bilang Milan sudah pantau sejak Agustus, bahkan kirim scout ke tiga laga kandang Strasbourg. Panichelli wakili Timnas Argentina U-23, cetak dua gol di kualifikasi Olimpiade, bikin dia prospek menarik untuk skuad Milan yang butuh campuran muda-muda. Tapi, dia masih mentah: kadang egois di depan gawang, dengan turnover bola 15 persen di area lawan. Buat Milan, ini investasi—pemain yang bisa berkembang jadi penerus Olivier Giroud yang pensiun musim lalu.

Kebutuhan Mendesak Milan di Lini Depan

Lini depan Milan lagi bermasalah besar. Rafael Leão dan Christian Pulisic beri kreativitas di sayap, tapi pusatnya mandul: Álvaro Morata, rekrutan musim panas, cuma cetak empat gol dari 12 laga, sementara Tammy Abraham cedera hampir sepanjang musim. Total, Milan konversi peluang cuma 13 persen—terburuk di lima besar Serie A. Kekalahan 1-3 dari Juventus akhir pekan lalu soroti ini: 18 tembakan tapi cuma dua on target, gara-gara kurang finisher tangguh. Allegri, yang kembali Oktober lalu, langsung tekan direksi untuk tambah striker Januari, karena jadwal Desember penuh laga besar seperti derby lawan Inter.

Panichelli cocok gambar: dia spesialis bola udara, dengan 65 persen duel udara menang, pas buat taktik Allegri yang andalkan set-piece—30 persen gol Milan lahir dari situ. Plus, dia bisa main sebagai target man atau second striker, fleksibel untuk rotasi dengan Morata. Milan butuh ini karena kompetisi Eropa: Liga Champions ambil energi, dan tanpa striker cadangan solid, risiko burnout tinggi. Direktur teknis klub bilang internal, “Kami cari profil seperti dia—muda, lapar gol, dan murah relatif.” Dengan anggaran FFP ketat pasca-belanja 150 juta musim panas, Panichelli jadi opsi pintar: nilai pasarnya naik ke 25 juta euro, tapi Strasbourg mungkin nego di bawah 30 juta karena klausul rilisnya rendah.

Tantangan Transfer di Jendela Musim Dingin

Menggaet Panichelli tak semudah itu. Strasbourg, yang lagi finis keenam Ligue 1, takkan lepas aset utama begitu saja—mereka tolak tawaran 15 juta dari klub Jerman musim panas. Kontrak sampai 2030 beri mereka leverage, dan agen Panichelli bilang kliennya fokus musim ini, tapi terbuka diskusi kalau tawaran tepat. Januari sering jadi pasar gila: Milan saingi dengan tim Prancis lain seperti Lyon, plus rumor ke Premier League dari tim papan tengah. Biaya transfer bisa melonjak kalau dia cetak gol lagi di laga internasional Argentina U-23 Desember.

Allegri harus sesuaikan taktik: Panichelli butuh waktu adaptasi Serie A yang lebih taktis daripada Ligue 1, di mana dia unggul fisik tapi kurang visi passing—rata-rata 1,2 key pass per laga. Risiko lain: cedera ringan bahu dia Oktober lalu bikin absen dua pekan, ingatkan Milan soal medical checks ketat. Tapi, peluang ada: Strasbourg butuh dana untuk perkuat skuad, dan Milan punya sejarah sukses rekrut dari Prancis seperti Mike Maignan. Kalau deal, ini bisa jadi statement Allegri: bangun skuad muda untuk tantang Inter dan Juventus jangka panjang.

Kesimpulan: AC Milan Kini Mengincar Striker Starsbourg

AC Milan mengincar Joaquin Panichelli dari Strasbourg jadi sinyal jelas: Rossoneri serius perbaiki lini depan yang lagi lesu demi kejar Scudetto 2025-26. Dengan profil bakat muda berpotensi besar, performa sengit di Ligue 1, dan kebutuhan mendesak Allegri, dia cocok gambar untuk tim yang butuh finisher tangguh. Tantangan transfer Januari tak ringan—dari harga nego sampai adaptasi—tapi kalau sukses, ini investasi cerdas di bawah FFP. Musim ini masih panjang, tapi langkah ini bisa angkat Milan dari posisi tiga jadi ancaman serius. Bagi fans, ini harapan baru: striker Argentina yang lapar gol, siap bawa gol-gol krusial di San Siro. Pekan depan, pantau terus—pasar transfer mulai panas.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *