Persib Terkena Denda Rp 115 Juta

Persib Terkena Denda Rp 115 Juta. Pada 14 November 2025, Persib Bandung kembali jadi sorotan negatif Komite Disiplin PSSI. Klub Maung Bandung ini terkena denda total Rp115 juta akibat tiga pelanggaran serius yang dilakukan suporternya saat laga tandang melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Insiden ini terjadi di pekan ke-10 BRI Liga 1 2025/2026, di mana Persib menang 1-0 berkat gol Tyronne del Pino, tapi euforia kemenangan pudar oleh ulah bobotoh yang melanggar aturan. Denda ini bukan yang pertama bagi Persib—mereka sudah berkali-kali kena sanksi serupa—dan kali ini jadi pengingat keras soal tanggung jawab klub atas perilaku suporter. Di tengah persaingan ketat di papan atas liga, beban finansial ini bisa ganggu rencana transfer Januari. Apakah ini jadi cambuk bagi manajemen untuk tegas, atau sekadar tambahan biaya operasional? Mari kita bedah lebih dalam kronologi dan implikasinya. BERITA BOLA

Rincian Tiga Pelanggaran yang Berujung Denda: Persib Terkena Denda Rp 115 Juta

Pelanggaran suporter Persib tak datang begitu saja, tapi akumulasi ketiga insiden di laga Bali United vs Persib yang bikin Komdis PSSI geram. Pertama, kehadiran suporter tim tamu. PSSI sudah larang away fans sejak awal musim untuk cegah konflik, tapi puluhan bobotoh tetap hadir secara diam-diam. Mereka duduk di tribun utara, bawa spanduk dan nyanyi yel-yel, yang akhirnya terdeteksi panitia stadion. Sanksi untuk ini Rp25 juta, sesuai pasal 53 aturan disiplin PSSI yang tegas soal keamanan.

Kedua, penyalaan flare di tribun selatan. Saat babak kedua, sekelompok suporter nyalakan flare merah-putih, ciptakan asap tebal yang ganggu visibilitas pemain dan wasit. Ini bukan pertama kalinya—Persib sudah kena peringatan di laga sebelumnya—tapi kali ini dianggap sengaja karena durasinya panjang. Denda Rp50 juta dikenakan, plus catatan buruk yang bisa picu sanksi tambahan seperti larangan suporter di laga berikutnya. Ketiga, pelemparan botol air mineral ke lapangan. Insiden ini terjadi menit ke-70, saat Bali United tekan balik; botol-botol beterbangan dari tribun, nyaris kena kiper Witan Salu Setiawan. Ini pelanggaran berat soal integritas pertandingan, dengan denda Rp40 juta.

Total Rp115 juta ini jadi yang tertinggi bagi Persib musim ini, melebihi denda Rp75 juta di laga lawan PSM Agustus lalu. Komdis PSSI, yang sidang 13 November, tekankan bahwa klub bertanggung jawab penuh atas suporter—bukan cuma pencegahan, tapi juga edukasi. Bali United sendiri kena denda ringan Rp20 juta untuk pelanggaran minor seperti keterlambatan tim keluar lapangan. Kasus ini soroti masalah kronis: meski Persib punya Viking Aggregators sebagai suporter resmi, kontrol di stadion tandang sering lepas kendali.

Dampak Finansial dan Operasional bagi Persib: Persib Terkena Denda Rp 115 Juta

Denda Rp115 juta bukan angka kecil bagi Persib, terutama di tengah biaya operasional liga yang melonjak. Klub ini sudah keluarkan Rp500 juta untuk suporter management musim ini, termasuk kampanye anti-flare dan patroli stadion. Tambahan beban ini bisa potong anggaran transfer—mereka rencanakan rekrut gelandang asing Januari senilai Rp100 juta, tapi kini manajemen harus cari cara tutup defisit. CEO Persib, Umuh Muhtar, akui di internal meeting bahwa ini “pukulan tak terduga”, tapi tekankan prioritas tetap performa tim yang kini posisi kedua klasemen dengan 22 poin.

Lebih dari uang, dampak operasionalnya nyata. PSSI beri tenggat bayar 14 hari, dan jika telat, bisa tambah sanksi seperti pengurangan poin—skenario buruk bagi Persib yang bersaing ketat dengan Dewa United. Suporter juga kena imbas: larangan away fans diperpanjang dua laga tandang, bikin bobotoh kecewa dan potensi boikot tiket. Di sisi positif, ini dorong Persib tingkatkan kerjasama dengan polisi dan panitia stadion, seperti instalasi CCTV tambahan di tribun. Musim lalu, denda serupa bikin Persib rugi Rp200 juta total, tapi justru picu inisiatif “Bobotoh Bertanggung Jawab” yang kurangi insiden 30 persen. Kali ini, klub harap pelajaran lebih cepat, apalagi dengan jadwal padat Desember lawan Persija dan Borneo.

Respons Manajemen dan Suporter: Langkah Perbaikan ke Depan

Manajemen Persib langsung respons cepat pasca sidang Komdis. Pelatih Bojan Hodak bilang di konferensi pers, “Kami fokus bola, tapi suporter bagian keluarga—harus belajar bersama.” Klub gelar pertemuan darurat dengan perwakilan Viking, di mana 200 suporter hadir dan sepakat patroli internal untuk cegah flare. Umuh Muhtar umumkan program edukasi online via aplikasi klub, target 10 ribu bobotoh ikut webinar soal etika suporter. Ini langkah konkret, mirip kesuksesan kampanye “No Flare Zone” tahun lalu yang kurangi pelanggaran 40 persen.

Suporter sendiri terbelah: sebagian bela klub bilang “lawan tandang selalu sulit kontrol”, tapi yang lain introspeksi via forum online. Viking rilis pernyataan maaf resmi, janji sanksi internal bagi pelaku flare—mulai denda pribadi Rp500 ribu hingga blacklist tiket. Ini bukti kematangan: bobotoh sadar, dukungan berlebih bisa rugikan tim. PSSI apresiasi respons ini, tapi ingatkan bahwa pelanggaran berulang bisa picu sanksi lebih berat seperti penutupan tribun. Di tengah itu, pemain seperti David da Silva puji suporter via media sosial: “Kalian energi kami, tapi mari main bersih.” Respons ini jadi kunci—jika efektif, Persib bisa ubah citra dari “klub bermasalah” jadi teladan disiplin.

Kesimpulan

Denda Rp115 juta bagi Persib akibat tiga pelanggaran suporter jadi pengingat getir bahwa euforia kemenangan bisa berbalik jadi beban. Dari rincian insiden flare dan botol hingga dampak finansial yang tekan anggaran, plus respons manajemen yang proaktif, kasus ini soroti dinamika rumit antara klub dan bobotoh. Persib, yang sedang on fire di liga, tak boleh lengah—sanksi ini bisa jadi motivasi untuk bangun kultur suporter lebih bertanggung jawab. Dengan tenggat bayar dekat dan laga krusial menanti, Umuh Muhtar dan timnya punya kesempatan ubah narasi. Bagi sepak bola Indonesia, ini pelajaran bersama: dukungan suporter esensial, tapi harus dalam koridor aturan. Persib kuat, dan dengan langkah tepat, Maung Bandung bakal kembali mengaum tanpa beban. Penggemar harap, ini akhir dari cerita denda, awal dari era baru yang lebih solid.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *