AC Milan dan Juventus Ingin Dapatkan Lewandowski. Robert Lewandowski, penyerang Polandia berusia 37 tahun yang masih tajam di Barcelona, kembali jadi magnet transfer di Serie A. Memasuki Oktober 2025, rumor semakin kencang bahwa AC Milan dan Juventus sama-sama mengincar tanda tangannya jelang musim panas 2026, saat kontraknya habis dan ia bisa cabut gratis. Di tengah performa Barcelona yang fluktuatif, Lewandowski sudah sumbang 12 gol di La Liga, tapi isu sikap dan kebugaran mulai mengganjal perpanjangan kontrak. Bagi Milan, ia bisa jadi pengganti sempurna untuk Olivier Giroud yang pensiun, sementara Juventus lihat ia sebagai upgrade instan untuk lini depan yang haus gol. Agen Lewandowski sudah bicara soal tawaran dari Italia, meski striker itu tegas bilang fokusnya masih di Camp Nou. Apa yang bikin dua raksasa Serie A ini begitu ngotot? Dari strategi transfer masing-masing hingga tantangan finansial, mari kita bedah tiga aspek utama yang bikin saga ini panas. REVIEW FILM
Minat AC Milan yang Didorong Visi Fonseca: AC Milan dan Juventus Ingin Dapatkan Lewandowski
AC Milan tak main-main soal Lewandowski; pelatih Paulo Fonseca sudah cantumkan namanya di wishlist utama sejak awal musim. Dengan Giroud angkat kaki usai Euro 2024, lini depan Milan butuh finisher kelas dunia yang bisa langsung klik dengan Rafael Leao dan Christian Pulisic. Lewandowski, dengan insting golnya yang legendaris—sudah 700 karir—pas banget untuk gaya serangan cepat ala Fonseca. Rumor ini makin kuat setelah Milan hubungi agen striker Polandia itu pekan lalu, tawarkan kontrak tiga tahun senilai 10 juta euro per musim, plus bonus performa. Ini bukan isapan jempol; direktur olahraga klub sudah analisis data, temukan Lewandowski cocok dengan pressing tinggi Milan yang naik 15 persen musim ini.
Yang bikin menarik, Milan bahkan lirik reunian Lewandowski dengan Luka Modric, gelandang Kroasia yang juga diincar dari Real Madrid. Bayangkan duet pengalaman itu: Modric beri umpan silis, Lewandowski sikat bersih. Fonseca, yang kenal gaya Lewandowski dari era Bayern, bilang ini bisa angkat Milan ke level Scudetto lagi. Tapi, tantangannya ada di finansial—klub harus jual pemain seperti Tijjani Reijnders untuk dana. Minat ini strategis: Lewandowski bukan cuma gol, tapi juga mentor untuk Tammy Abraham yang masih adaptasi. Jika deal ini jalan, San Siro bakal punya bintang baru yang bikin fans lupa era sepi trofi.
Ambisi Juventus untuk Upgrade Lini Depan: AC Milan dan Juventus Ingin Dapatkan Lewandowski
Juventus, di bawah Thiago Motta, tak mau kalah saing. Mereka lihat Lewandowski sebagai jawaban atas krisis gol Dusan Vlahovic, yang cuma cetak enam di Serie A sejauh ini. Dengan kontrak Vlahovic habis 2026 juga, Juve sudah siapkan skenario tukar posisi: jual Vlahovic ke Barcelona sebagai ganti Lewandowski. Ini bukan angan-angan; direktur sepak bola klub sudah kontak pihak Polandia, tawarkan gaji kompetitif plus peran kapten depan. Motta, taktisi cerdas, yakin Lewandowski bisa adaptasi dengan 4-3-3-nya, di mana ia main sebagai false nine untuk manfaatkan ruang bagi Federico Chiesa dan Kenan Yildiz.
Rumor ini meledak setelah Juventus kalah 2-1 dari Inter akhir pekan lalu, di mana lini depan mereka mandul meski kuasai bola 60 persen. Lewandowski, dengan rata-rata 1,2 gol per laga musim ini, bisa ubah itu—bayangkan ia duet Vlahovic sementara, atau ganti total. Juve punya keunggulan finansial berkat penjualan Manuel Locatelli musim panas, dan Allianz Stadium haus akan ikon baru pasca-Kean pergi. Tapi, Motta harus atasi isu usia: Lewandowski 37, tapi data fitnessnya tunjukkan ia masih lari 10 km per laga tanpa keluhan. Ambisi ini realistis; jika Barcelona biarkan ia pergi, Juve siap ambil—mungkin lewat kesepakatan pra-kontrak Januari nanti.
Situasi Tegang di Barcelona yang Buka Peluang
Akar semua ini ada di Barcelona, di mana Lewandowski mulai goyah. Kontraknya habis Juni 2026, dan klub tolak perpanjangan karena kekhawatiran sikapnya yang dikritik Hansi Flick setelah kekalahan dari PSG. Presiden Joan Laporta sudah lirik Vlahovic sebagai pengganti, dengan negosiasi awal ke Juventus jalan pelan. Lewandowski balas kritik itu dengan gol-gol krusial, tapi agennya bilang striker itu “siap tantangan baru” jika tak ada komitmen jangka panjang. Di usia 37, ia tolak Saudi demi tetap di Eropa, dan Italia jadi opsi hangat berkat iklim serta kompetisi Serie A yang kurang intens.
Situasi ini untungkan Milan dan Juve: tanpa biaya transfer, keduanya bisa hemat untuk skuad lain. Tapi, Flick ingin pertahankan Lewandowski setidaknya satu musim lagi, terutama dengan Lamine Yamal butuh mentor. Data menunjukkan ia masih top: konversi tembakan 25 persen, tertinggi di tim. Peluang terbuka lebar karena Barcelona fokus restrukturisasi finansial pasca-debt besar. Jika rumor ini benar, Januari 2026 bakal jadi bom waktu—Lewandowski bisa tandatangan pra-kontrak, tinggalkan Camp Nou dengan 100 gol.
Kesimpulan
Saga Lewandowski ke AC Milan atau Juventus adalah cerita transfer paling panas Oktober 2025, didorong minat strategis Milan, ambisi upgrade Juve, dan situasi tegang di Barcelona. Di usia 37, striker Polandia ini bukti kelas tak pudar—ia bisa angkat kedua klub ke puncak Serie A. Bagi Milan, ia reunian mimpi dengan Modric; bagi Juve, ia jawaban atas krisis gol. Tapi, semuanya bergantung kontrak 2026: jika Barcelona lepas, Italia menang besar. Lewandowski sendiri tenang, fokus gol di La Liga sambil tunggu tawaran terbaik. Penggemar Serie A menanti: apakah ia pilih Rossoneri atau Bianconeri? Satu hal pasti, kehadirannya bakal ubah kompetisi—dan mungkin, bawa Scudetto kembali ke Turin atau Milan.