Alasan Untuk Eberechi Eze Tidak Masuk Arsenal

Alasan Untuk Eberechi Eze Tidak Masuk Arsenal. Bursa transfer musim panas 2025 menjadi panggung spekulasi tentang masa depan Eberechi Eze, gelandang serang Crystal Palace yang sempat dikaitkan dengan Arsenal. Namun, The Gunners memutuskan untuk tidak mengejar pemain berusia 26 tahun ini, meski performanya di Premier League musim lalu sangat impresif. Keputusan ini memicu diskusi di kalangan penggemar, terutama setelah Arsenal justru mendatangkan Viktor Gyokeres untuk memperkuat lini serang. Apa alasan di balik Arsenal mengurungkan niat merekrut Eze, dan ke mana langkah karier pemain asal Inggris ini akan berlabuh? BERITA LAINNYA

Siapa Itu Eberechi Eze
Eberechi Eze, lahir di Greenwich, London, pada 29 Juni 1998, adalah gelandang serang berusia 26 tahun yang dikenal dengan kreativitas dan kemampuan dribelnya. Eze bergabung dengan Crystal Palace dari Queens Park Rangers pada 2020 seharga 17 juta pound. Musim lalu, ia mencetak 11 gol dan 6 assist dalam 31 penampilan di Premier League, menjadikannya salah satu gelandang serang terbaik di Inggris. Dengan tinggi 178 cm, Eze memiliki teknik halus, visi permainan, dan kemampuan mengeksekusi tendangan bebas yang akurat. Ia juga telah mencatatkan 12 caps untuk timnas Inggris, dengan dua gol, termasuk penampilan gemilang di Kejuaraan Eropa U-21 2023. Gaya bermainnya sering dibandingkan dengan Wilfried Zaha karena kelincahan dan kreativitasnya.

Kenapa Lebih Bagus Untuk Dia Agar Tidak Masuk Arsenal?
Meski Arsenal sempat mempertimbangkan Eze, keputusan untuk tidak merekrutnya dianggap lebih baik untuk kariernya. Di Arsenal, Eze akan bersaing dengan Martin Odegaard, Bukayo Saka, dan talenta muda seperti Max Dowman untuk posisi serupa, yang berisiko membatasi menit bermainnya. Di usia 26 tahun, Eze membutuhkan peran sentral dan jaminan starter untuk menjaga peluangnya di timnas Inggris menjelang Piala Dunia 2026. Di Crystal Palace, ia adalah bintang utama, dengan 85% menit bermain di Premier League musim lalu. Selain itu, Arsenal lebih memprioritaskan penyerang murni seperti Gyokeres untuk meningkatkan daya gedor, bukan gelandang serang seperti Eze. Dengan harga transfernya yang diperkirakan mencapai 60 juta pound, Arsenal juga menghindari risiko keuangan di tengah aturan Profit and Sustainability Rules (PSR).

Jika Tidak di Arsenal, Dia Akan Bermain Untuk Tim Apa?
Dengan Arsenal mundur, beberapa klub besar Eropa dikaitkan dengan Eze. Manchester City menjadi kandidat kuat, karena Pep Guardiola mencari pengganti potensial untuk Kevin De Bruyne, yang kontraknya akan berakhir pada 2026. Eze, dengan kemampuan menciptakan peluang (3,2 aksi pencipta tembakan per laga), cocok dengan gaya permainan City yang mengutamakan penguasaan bola. Selain itu, Tottenham Hotspur juga berminat, terutama setelah kehilangan Son Heung-min, melihat Eze sebagai opsi untuk menambah kreativitas di lini serang. Di luar Inggris, Paris Saint-Germain dikabarkan memantaunya sebagai pengganti Neymar, yang mungkin pindah ke MLS. Namun, Eze kabarnya lebih memilih bertahan di Premier League untuk memperkuat posisinya di timnas Inggris, dengan Manchester City sebagai destinasi paling realistis.

Kesimpulan: Alasan Untuk Eberechi Eze Tidak Masuk Arsenal
Keputusan Arsenal untuk tidak merekrut Eberechi Eze tampaknya menguntungkan kedua belah pihak. Eze bisa terus bersinar sebagai pemain kunci di klub yang memberinya peran sentral, sementara Arsenal fokus pada kebutuhan taktis mereka. Dengan minat dari Manchester City, Tottenham, dan PSG, masa depan Eze tetap cerah. Jika ia bergabung dengan klub seperti City, potensinya untuk menjadi bintang dunia semakin besar, sekaligus menjaga peluangnya di Piala Dunia 2026.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *