Bagaimana Nasib Mohamed Salah di Liverpool? Mohamed Salah, ikon Liverpool yang sudah cetak lebih dari 200 gol sejak gabung 2017, kini berada di persimpangan karir paling rumit. Usai wawancara meledak pada 6 Desember 2025 pasca imbang 3-3 lawan Leeds United, Salah tuduh klub “melemparnya di bawah bus” dan buat dia kambing hitam atas start buruk musim ini. Hubungannya dengan pelatih Arne Slot disebut sudah putus, dan ia ragu soal masa depan di Anfield. Absennya dari skuad lawan Inter Milan di Liga Champions Selasa malam tambah panas situasi, meski Liverpool menang 1-0. Dengan kontrak habis Juni 2026 dan tawaran dari Saudi Pro League mengintai, nasib Salah jadi topik hangat. Di usia 33 tahun, performa menurunnya—hanya lima gol dari 18 laga—bikin fans khawatir, tapi klub tegas: tak ada jual Januari. Empat laga tersisa sebelum ia ke AFCON di Maroko 15 Desember, termasuk lawan Brighton yang ia sebut mungkin “perpisahan terakhir”. TIPS MASAK
Konflik dengan Arne Slot: Bagaimana Nasib Mohamed Salah di Liverpool?
Hubungan Salah dan Slot mulai retak sejak awal musim. Slot, yang gantikan Jürgen Klopp musim panas lalu, bench Salah untuk tiga laga beruntun—pertama kalinya dalam karirnya di Liverpool. Di Elland Road, Salah tak main sama sekali, meski tim sempat unggul dua gol sebelum disamakan. Pasca-laga, Salah bilang, “Saya merasa dilempar di bawah bus. Ada seseorang di klub yang tak ingin saya ada.” Ia tuduh jadi scapegoat atas enam kekalahan dari 15 laga awal, di mana Liverpool tertinggal 10 poin dari puncak Premier League. Slot kaget dengan komentar itu, bilang, “Saya tak tahu apakah itu laga terakhirnya, tapi saya percaya ia bisa kembali.” Keputusan absenkan Salah ke San Siro diambil bersama direktur olahraga Richard Hughes, bukan hukuman, tapi untuk kurangi distraksi. Slot tekankan visi taktiknya: pressing tinggi dan rotasi, yang kurang cocok dengan gaya Salah yang lebih bebas. Meski begitu, Slot tak tutup pintu rekonsiliasi, bilang hubungan mereka “bukan putus dari sisi saya”.
Performa Menurun dan Kontribusi Tim: Bagaimana Nasib Mohamed Salah di Liverpool?
Musim 2025/26 jadi mimpi buruk bagi Salah. Terakhir cetak gol 1 November lawan Aston Villa, ia stuck di lima gol dan tiga assist dari 18 penampilan—jauh dari 34 gol musim lalu yang bantu juara liga. Tingkat konversi peluangnya turun jadi 12 persen, dan dribel sukses cuma 60 persen, bikin ia kalah duel satu lawan satu lebih sering. Liverpool alami krisis: sembilan kekalahan dari 15 laga semua kompetisi, termasuk 3-0 lawan Nottingham Forest di mana Salah start tapi tak berpengaruh. Tanpa Salah, tim menang 1-0 di Inter berkat penalti Dominik Szoboszlai, tunjukkan skuad bisa adaptasi dengan Federico Chiesa dan Cody Gakpo, meski keduanya cedera atau sakit. Alisson Becker bilang tim solid, tapi akui Salah tetap “pemain terbaik” yang bisa bantu keluar dari lubang. Kritik datang dari Jamie Carragher, eks rekan, yang sebut wawancara Salah “memalukan” tapi harap ia bangkit. Usia dan cedera hamstring ringan awal musim tambah beban, tapi Salah tetap ciptakan delapan peluang bersih—visi permainannya utuh, cuma eksekusi yang goyah.
Rumor Transfer dan Minat Saudi
Tawaran dari Saudi Pro League jadi kabut tebal di masa depan Salah. CEO liga, Omar Mugharbel, konfirmasi klub-klub sana incar Salah, bilang, “Ia welcome, tapi negosiasi urusan klub.” Al-Ittihad pernah tawarkan £150 juta 2023, tapi ditolak. Kini, tawaran baru bisa datang Januari, meski Liverpool tegas tolak jual. Chairman Al-Kholood, Ben Harburg, sebut Salah “underperform” sejak perpanjang kontrak dan sarankan incar pemain muda seperti Vinícius Júnior. Salah, yang tolak Saudi sebelumnya karena bahagia di Cheshire dengan keluarga, kini buka pintu: ia bilang peluang stay di Liverpool cuma 10 persen awal musim. Opsi lain: MLS, di mana San Diego FC milik miliarder Mesir Mohamed Mansour incar countrymate-nya. Liverpool tak mau lepas gratis Juni 2026, apalagi setelah Trent Alexander-Arnold pindah ke Real Madrid musim panas. Steven Gerrard, eks kapten, bilang klub butuh Salah cetak gol lagi untuk keluar krisis. Tapi jika konflik lanjut, transfer Januari bisa jadi jalan keluar, meski klub komit jaga sampai kontrak habis.
Dampak pada Tim dan Suporter
Konflik ini goyang fondasi Liverpool yang baru juara liga. Skuad tunjukkan solidaritas ke Slot, dengan Szoboszlai dan Curtis Jones bilang ruang ganti tetap kompak. Tapi absen Salah bikin serangan rentan—hanya satu gol dari 22 tembakan di dua laga terakhir. Suporter terbelah: sebagian dukung Salah sebagai “Egyptian King” dan pencetak gol ketiga tertinggi klub, yang lain frustrasi atas ego yang ganggu tim. Manajemen tolak jual Januari untuk hindari PR buruk, tapi tuntut Salah adaptasi visi Slot. Empat laga tersisa—termasuk Brighton Sabtu ini—jadi ujian: jika Salah main dan cetak gol, rekonsiliasi mungkin. Tapi kekalahan lagi bisa percepat akhir era. Analis bilang ini tes manajemen Slot: tangani bintang sambil jaga skuad. Liverpool butuh poin lawan Brighton untuk kejar Arsenal dan City, dan Salah bisa jadi kunci atau beban.
Kesimpulan
Nasib Mohamed Salah di Liverpool tergantung rekonsiliasi dengan Slot dan performa paruh kedua musim. Dari wawancara panas hingga absen Inter, situasi ini tunjukkan retak di balik sukses masa lalu, tapi klub tegas jaga ia sampai 2026. Tawaran Saudi dan MLS menggoda, tapi loyalitas Salah ke Premier League dan fans Anfield bisa bawa comeback seperti Ronaldo dulu. Liverpool butuh “Egyptian King” untuk bangkit, dan Salah butuh Anfield untuk legenda abadi. Laga Brighton jadi momen krusial—mungkin perpisahan atau awal baru. Yang pasti, cerita ini ingatkan: di sepak bola, konflik bisa jadi katalis trofi, asal ditangani bijak. Musim panjang, dan Salah masih punya babak untuk cetak sejarah lagi.