Barcelona Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik. Barcelona sedang menjalani musim 2025/26 di bawah asuhan pelatih Hansi Flick dengan ambisi besar untuk kembali mendominasi La Liga dan Liga Champions. Namun, di tengah performa menyerang yang impresif, lini belakang Blaugrana masih menjadi sorotan. Meski memiliki sejumlah bek tengah berkualitas, Barcelona belum menemukan kombinasi ideal di jantung pertahanan mereka. Masalah ini menjadi tantangan bagi Flick, yang dikenal dengan pendekatan taktisnya yang terorganisir. Dengan jadwal padat dan persaingan ketat, kapan Barcelona bisa menemukan duet bek tengah terbaik, dan bagaimana pandangan Flick soal ini? BERITA BOLA
Apa Itu Kombinasi Bek Tengah
Kombinasi bek tengah merujuk pada duet dua pemain yang bermain di posisi stoper dalam formasi bertahan, biasanya dalam sistem empat bek atau tiga bek. Kombinasi ini harus memiliki keseimbangan antara kekuatan fisik, kemampuan membaca permainan, distribusi bola, dan chemistry untuk menutup ruang serta menghentikan serangan lawan. Dalam konteks Barcelona, yang mengutamakan penguasaan bola dan build-up dari belakang, bek tengah harus mampu menginisiasi serangan dengan umpan akurat dan tetap solid saat menghadapi tekanan.
Sejak era Carles Puyol dan Gerard Pique, Barcelona dikenal memiliki duet bek tengah yang ikonik. Namun, setelah kepergian Pique dan performa inkonsisten beberapa bek, seperti Clément Lenglet dan Eric Garcia, klub ini kesulitan menemukan formula ideal. Saat ini, Barcelona memiliki opsi seperti Ronald Araujo, Andreas Christensen, dan talenta muda seperti Pau Cubarsí, tetapi belum ada duet yang benar-benar klop untuk jangka panjang.
Siapa Pemain Terbaik yang Bisa Melakukan Kombinasi Ini Menurut Hansi Flick
Menurut pandangan Hansi Flick, Ronald Araujo tetap menjadi pilar utama di lini belakang Barcelona. Bek asal Uruguay ini dikenal karena kekuatan fisik, keberanian dalam duel, dan kemampuan memimpin pertahanan. Araujo sering dianggap sebagai bek tengah terbaik Barcelona saat ini, dengan rata-rata 2,5 tekel sukses dan 3 intersep per pertandingan di La Liga musim 2024/25. Namun, Flick juga sangat mengapresiasi Pau Cubarsí, bek muda berusia 18 tahun yang menunjukkan kematangan luar biasa. Cubarsí, produk akademi La Masia, memiliki akurasi umpan di atas 90% dan kemampuan membaca permainan yang membuatnya cocok untuk gaya bermain tiki-taka.
Flick juga mempertimbangkan Andreas Christensen untuk peran pelengkap, terutama karena pengalamannya di Liga Inggris dan kemampuan distribusi bola. Namun, cedera berulang Christensen dan inkonsistensi dalam performa membuat Flick ragu untuk menjadikannya starter reguler. Pilihan lain seperti Iñigo Martínez sering digunakan sebagai cadangan, tetapi usianya yang sudah 34 tahun membuatnya kurang ideal untuk rencana jangka panjang. Menurut Flick, kombinasi Araujo dan Cubarsí memiliki potensi besar, tetapi masih perlu waktu untuk membangun chemistry dan pengalaman bersama.
Bagaimana Tanggapan Hansi Flick Atas Hal Ini
Hansi Flick tidak menyembunyikan fakta bahwa menemukan kombinasi bek tengah terbaik adalah salah satu prioritasnya. Dalam beberapa wawancara, pelatih asal Jerman ini menyatakan bahwa ia ingin lini belakang Barcelona tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga menjadi fondasi untuk serangan. Flick mengakui bahwa cedera dan rotasi pemain telah mempersulit pembentukan duet yang konsisten. “Kami punya pemain hebat, tapi kami perlu waktu untuk menemukan keseimbangan. Araujo dan Cubarsí punya masa depan cerah, tapi mereka harus terus belajar bersama,” ujarnya usai laga melawan Real Madrid pada Agustus 2025.
Flick juga menekankan pentingnya kesabaran, terutama dengan pemain muda seperti Cubarsí. Ia memuji perkembangan Cubarsí, tetapi mengingatkan bahwa tekanan bermain untuk Barcelona sangat besar, dan kesalahan kecil bisa berdampak besar. Untuk mengatasi masalah ini, Flick kerap bereksperimen dengan formasi, seperti beralih ke tiga bek saat menghadapi tim dengan serangan cepat. Namun, ia juga menyadari bahwa tanpa duet bek tengah yang solid, Barcelona rentan kebobolan, seperti yang terlihat saat imbang melawan Atletico Madrid dan kalah dari Bayern Munich di Liga Champions musim ini.
Kesimpulan: Barcelona Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik
Barcelona masih berjuang untuk menemukan kombinasi bek tengah terbaik yang bisa memberikan stabilitas di lini belakang sekaligus mendukung gaya bermain menyerang mereka. Dengan Ronald Araujo dan Pau Cubarsí sebagai kandidat utama, Hansi Flick memiliki fondasi yang kuat, tetapi tantangan seperti cedera, inkonsistensi, dan kurangnya chemistry masih menghambat. Tanggapan Flick yang optimistis namun realistis menunjukkan bahwa ia percaya pada potensi skuadnya, tetapi waktu dan pengalaman akan menjadi kunci. Jika Barcelona bisa menemukan duet ideal di jantung pertahanan, mereka berpotensi kembali menjadi kekuatan dominan di Eropa. Untuk saat ini, penggemar Blaugrana harus bersabar sambil menanti Flick menyelesaikan teka-teki ini.