Naturalisasi Bikin Malaysia Ragu Lolos Piala Asia. Skandal naturalisasi pemain membuat peluang Timnas Malaysia lolos ke Piala Asia 2027 semakin tipis. Setelah FIFA menjatuhkan sanksi berat pada September 2025 karena pemalsuan dokumen tujuh pemain heritage, Harimau Malaya kini menghadapi ancaman pengurangan poin atau bahkan pembatalan hasil kualifikasi. Saat ini Malaysia memimpin Grup F dengan poin sempurna, tapi keputusan akhir dari banding ke CAS bisa mengubah segalanya dan membuat mimpi ke Arab Saudi pupus. BERITA BASKET
Awal Mula Skandal yang Mengguncang: Naturalisasi Bikin Malaysia Ragu Lolos Piala Asia
Semuanya bermula dari program agresif mencari pemain keturunan Malaysia dari Amerika Latin dan Eropa. Tujuh pemain seperti Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, Facundo Garces, hingga Hector Hevel berhasil debut dan langsung berdampak, termasuk saat mengalahkan Vietnam 4-0 di Juni 2025. Namun investigasi FIFA menemukan dokumen lahir kakek-nenek mereka dipalsukan, bukan lahir di Malaysia melainkan di negara asal. Hasilnya, federasi didenda besar, pemain diskors 12 bulan, dan banding ditolak pada November ini. Skandal ini bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut integritas sepak bola nasional.
Dampak Langsung pada Kualifikasi Piala Asia: Naturalisasi Bikin Malaysia Ragu Lolos Piala Asia
Di lapangan, Malaysia tampil ganas dengan kemenangan beruntun, termasuk atas Nepal baru-baru ini. Tapi jika AFC mengikuti sanksi FIFA, hasil laga yang melibatkan pemain tak eligible akan dianulir menjadi kalah 0-3. Itu berarti poin dari pertandingan krusial hilang, posisi puncak grup lenyap, dan peluang lolos otomatis sebagai juara grup jadi nol. Hanya juara grup yang langsung ke putaran final, sementara runner-up harus play-off tambahan yang lebih berat. Situasi ini membuat tim terpaksa andalkan pemain lokal murni untuk laga sisa, tapi chemistry dan kedalaman skuad terganggu parah.
Kontroversi dan Debat di Kalangan Penggemar
Program naturalisasi yang awalnya dipuji karena bikin Malaysia kompetitif kini jadi bahan cercaan. Banyak yang bilang ini merusak identitas Harimau Malaya, apalagi setelah terungkap pemalsuan dokumen. Penggemar terbelah: sebagian kecewa karena merasa “curang”, sementara yang lain menyalahkan rival regional yang iri dengan kebangkitan tim. Pelatih dan federasi bersikeras dokumen sudah sesuai prosedur, tapi fakta dari FIFA sulit dibantah. Skandal ini juga bikin pemain lokal yang setia merasa tersisih, dan muncul seruan untuk hentikan naturalisasi total demi pembinaan grassroots.
Kesimpulan
Naturalisasi yang sempat jadi harapan justru berubah jadi mimpi buruk bagi Malaysia di jalur Piala Asia 2027. Dengan sanksi menggantung dan potensi hilangnya poin krusial, Harimau Malaya kini ragu bisa lolos langsung. Kasus ini jadi pelajaran mahal soal etika dan integritas, sekaligus momentum untuk bangun tim dari talenta asli. Apa pun hasil banding akhir, sepak bola Malaysia butuh reformasi mendalam agar kejayaan tak lagi bergantung pada jalan pintas yang berisiko. Penggemar hanya bisa berharap laga sisa cukup untuk selamatkan tiket ke Arab Saudi.