Pergi dari MU, Rasmus Hojlund Memilih Tim Selain AC Milan

Pergi dari MU, Rasmus Hojlund Memilih Tim Selain AC Milan. Bursa transfer musim panas 2025 kembali diramaikan oleh kabar mengejutkan dari Manchester United. Rasmus Hojlund, penyerang muda asal Denmark, dikabarkan akan meninggalkan Old Trafford setelah dua musim yang penuh liku. Meski sempat menjadi incaran AC Milan, Hojlund justru memilih untuk tidak bergabung dengan raksasa Serie A tersebut. Keputusan ini memicu spekulasi tentang klub mana yang akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi striker berusia 22 tahun ini. Dengan talenta besar namun performa yang belum konsisten, kepergian Hojlund dari United menjadi sorotan utama. Apa alasan di balik kepergiannya, dan ke mana langkahnya selanjutnya? Berikut ulasannya. BERITA LAINNYA

Profil Pemain Rasmus Hojlund
Rasmus Hojlund adalah penyerang asal Denmark yang bergabung dengan Manchester United dari Atalanta pada musim panas 2023 dengan biaya transfer €72 juta. Lahir pada 4 Februari 2003 di Kopenhagen, Hojlund dikenal dengan kecepatan, kekuatan fisik, dan kemampuan mencetak gol dengan kedua kaki. Ia pertama kali mencuri perhatian saat bermain untuk FC Copenhagen dan Sturm Graz sebelum bersinar di Atalanta, di mana ia mencetak 10 gol di Serie A. Di United, Hojlund menunjukkan potensi dengan 16 gol di semua kompetisi pada musim debutnya, meski sering dihantui cedera dan tekanan besar sebagai ujung tombak. Di level internasional, ia menjadi andalan timnas Denmark, mencetak tujuh gol dalam 14 penampilan. Dengan usia yang masih muda, Hojlund tetap dianggap sebagai salah satu penyerang berbakat di Eropa, meski belum mencapai puncak performanya.

Kenapa Dia Diusir Dari Man United: Pergi dari MU, Rasmus Hojlund Memilih Tim Selain AC Milan
Keputusan Manchester United untuk melepas Hojlund tidak lepas dari perubahan strategi di bawah pelatih Ruben Amorim. Setelah musim 2024/25 yang mengecewakan, di mana United finis di luar zona Liga Champions, Amorim ingin membangun skuat dengan pemain yang lebih cocok dengan visi taktisnya, yaitu pressing tinggi dan transisi cepat. Hojlund, meski punya potensi, dinilai kurang konsisten dalam penyelesaian akhir dan sering kesulitan menembus pertahanan rapat tim lawan. Kehadiran Benjamin Sesko, striker muda Slovenia yang didatangkan dari RB Leipzig, membuat posisi Hojlund semakin terpinggirkan. Sesko, dengan gaya bermain lebih dinamis, dianggap lebih sesuai dengan formasi 3-4-3 Amorim.

Selain itu, tekanan finansial juga menjadi faktor. United ingin menyeimbangkan buku keuangan setelah pengeluaran besar untuk Sesko dan Matheus Cunha. Dengan kontrak Hojlund yang masih berjalan hingga 2028, klub melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan dari penjualannya atau meminjamkannya untuk mengurangi beban gaji. Rumor ketidakcocokan dengan Amorim juga mencuat, dengan beberapa laporan menyebutkan bahwa Hojlund kesulitan beradaptasi dengan tuntutan taktis sang pelatih. Meski begitu, Hojlund tetap menarik minat klub lain, termasuk AC Milan, yang awalnya dianggap sebagai destinasi utama.

Jika Tidak di AC Milan, Kemanakah Rasmus Hojlund Akan Bermain?
Meski AC Milan sempat menjadi kandidat kuat, Hojlund dikabarkan menolak tawaran untuk bergabung dengan klub Italia tersebut. Milan menawarkan skema pinjaman dengan opsi pembelian senilai €45 juta, tetapi Hojlund lebih memilih untuk mencari klub yang bisa menjamin menit bermain reguler dan kompetisi di level tertinggi. Salah satu klub yang kini menjadi favorit adalah Bayern Munich. Raksasa Bundesliga itu sedang mencari pelapis untuk Harry Kane, yang mulai menua, dan melihat Hojlund sebagai opsi jangka panjang. Bayern tertarik dengan fisik dan potensi Hojlund, terutama setelah performanya di Liga Champions bersama United.

Selain Bayern, Fulham juga disebut-sebut sebagai kandidat mengejutkan. Klub London itu, yang kini dilatih oleh Marco Silva, membutuhkan penyerang untuk menggantikan Raul Jimenez dan melihat Hojlund sebagai pemain yang bisa meningkatkan daya gedor mereka di Liga Primer. Namun, Bayern tetap menjadi destinasi yang lebih menggoda, mengingat reputasi mereka di Eropa dan peluang untuk memenangkan trofi. Hojlund sendiri dikabarkan ingin tetap di liga top Eropa untuk menjaga peluangnya di timnas Denmark menjelang Piala Dunia 2026.

Kesimpulan: Pergi dari MU, Rasmus Hojlund Memilih Tim Selain AC Milan
Keputusan Rasmus Hojlund untuk meninggalkan Manchester United dan menolak AC Milan menunjukkan ambisinya untuk menemukan klub yang tepat bagi perkembangan kariernya. Meski belum konsisten, talenta dan potensinya membuatnya tetap menjadi incaran klub-klub besar seperti Bayern Munich. Kepergiannya dari Old Trafford mencerminkan perubahan arah United di bawah Ruben Amorim, yang lebih memprioritaskan pemain sesuai visinya. Bagi Hojlund, langkah selanjutnya adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa ia bisa bersinar di panggung besar. Apakah Bayern atau klub lain seperti Fulham akan menjadi pelabuhan barunya, satu hal pasti: petualangan Hojlund di sepak bola Eropa masih jauh dari selesai, dan penggemar akan menantikan babak baru dari karier sang striker muda ini.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *