Tackle Success Rate, Mengukur Efektivitas Intervensi Bertahan. Dalam sepak bola modern yang semakin mengandalkan statistik dan analisis data ini, Tackle Success Rate menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kinerja pemain bertahan. Istilah ini mengacu pada seberapa sukses seorang pemain ini dalam melakukan tekel terhadap lawan, yang merupakan bagian paling penting dalam menghentikan sebuah serangan dan merebut kembali penguasaan bola.
Apa Itu Tackle dan Tackle Success Rate?
Tackle atau tekel ini adalah aksi di mana pemain berusaha merebut bola dengan cara menggunakan intervensi fisik yang sah, tanpa melakukan pelanggaran. Tackle juga bisa dilakukan secara langsung (standing tackle) maupun dengan menjatuhkan diri (sliding tackle) ini. Sementara itu, Tackle Success Rate ataupun tingkat keberhasilan tekel adalah rasio antara jumlah tekel yang berhasil dibandingkan dengan total upaya tekel yang telah dilakukan. Biasanya akan dinyatakan dalam bentuk persentase.
Rumus sederhananya : Tackle Success Rate = (Jumlah Tackle Berhasil / Total Tackle) × 100%
Contoh: Jika pemain melakukan 30 tekel dalam beberapa pertandingan, dan 21 di antaranya berhasil merebut bola tanpa pelanggaran atau kehilangan bola kembali, tackle success rate juga adalah 70%.
Pentingnya Tackle Success Rate
Tackle success rate menjadi indikator penting dalam menilai kemampuan bertahan seorang pemain, terutama bagi pemain belakang dan gelandang bertahan. Beberapa ini adalah beberapa alasannya:
- Efektivitas Bertahan : Tingkat keberhasilan tekel mencerminkan seberapa efisien seorang pemain dalam menghentikan serangan lawan tanpa menimbulkan risiko pelanggaran.
- Kedisiplinan Posisi dan Teknik : Pemain dengan success rate tinggi umumnya menunjukkan teknik tekel yang baik, pengambilan keputusan tepat, serta pemahaman taktis yang kuat.
- Alat Evaluasi Pelatih dan Analis : Statistik ini sering digunakan oleh pelatih dan pemandu bakat untuk mengevaluasi pemain bertahan yang cocok dengan filosofi bermain mereka.
- Membedakan Kuantitas dan Kualitas : Seorang pemain bisa memiliki jumlah tekel tinggi, tetapi tanpa rasio keberhasilan yang baik, kontribusinya bisa jadi malah merugikan tim.
Faktor yang Mempengaruhi Tackle Success Rate
Beberapa elemen yang memengaruhi tinggi rendahnya tackle success rate pemain ini antara lainnya:
- Waktu dan Posisi : Pemain yang melakukan tekel pada momen dan posisi yang tepat akan lebih sering berhasil.
- Gaya Bermain Lawan : Lawan yang cepat dan lincah lebih sulit ditekel dibandingkan pemain yang bermain dengan fisik atau kecepatan lebih lambat.
- Bantuan Rekan Setim : Dukungan pertahanan kolektif akan meningkatkan peluang sukses seorang pemain dalam melakukan tekel.
- Jenis Tekel : Sliding tackle memiliki risiko gagal lebih tinggi dibandingkan standing tackle.
Pemain dengan Tackle Success Rate Tinggi
Dalam beberapa musim terakhir, beberapa pemain dikenal dengan tingkat keberhasilan tekel tinggi:
- N’Golo Kanté (Prancis/Chelsea) : Dikenal sebagai gelandang bertahan yang jarang gagal dalam tekel, berkat stamina, kecerdasan membaca permainan, dan teknik bertahan terbaik.
- Wilfred Ndidi (Leicester City) : Sering menjadi pemimpin statistik tekel di Premier League, dengan tackle success rate yang impresif.
- Joshua Kimmich (Bayern Munchen) : Sebagai gelandang bertahan modern, Kimmich menggabungkan presisi tekel dengan kemampuan distribusi bola.
Kelemahan Statistik Tackle Success Rate: Mengukur Efektivitas Intervensi Bertahan
Tackle success rate tidak selalu menggambarkan gambaran penuh. Statistik ini tidak mencerminkan:
- Dampak Jangka Panjang dari Tackle : Sebuah tekel mungkin sukses, tapi jika bola kembali ke lawan dalam beberapa detik, maka dampaknya kurang signifikan.
- Pemain yang Menghindari Tackle : Pemain yang lebih mengandalkan posisi dan intersepsi kadang memiliki tackle rate rendah, tapi tetap efektif.